TATOR, PEDOMANINDONESIA – Sebuah demonstrasi yang dipimpin oleh mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Solidaritas Mahasiswa Toraja (GASMATOR) dan Gerakan Pemuda Peduli Hak Hukum (GEMPAH) kembali digelar di depan Polres Tana Toraja pada Sabtu (20/9/2025).
Aksi ini menyoroti penanganan kasus kematian Nelson Turu Allo, yang hingga kini belum menemui titik terang.
Nelson Turu Allo ditemukan meninggal pada 12 Maret 2025. Pihak keluarga menduga kematiannya bukan karena bunuh diri, melainkan adanya unsur kekerasan. Meskipun laporan telah dibuat, keluarga merasa kecewa karena kasus ini dinilai berjalan lambat.
“Kami sangat kecewa terhadap kinerja Polres Tana Toraja,” ujar orang tua korban.
Dalam aksi damai tersebut, massa membawa sejumlah spanduk yang menyerukan penegakan hukum dan keadilan. Mereka juga menyampaikan kekhawatiran atas lambatnya proses hukum yang sedang berjalan.
Theodorus Ra’ba, koordinator aksi, menyampaikan harapannya agar pihak kepolisian dapat memberikan kejelasan atas kasus ini.
“Kami berharap agar pihak berwajib tidak tinggal diam dalam kasus ini,” katanya.
Menanggapi aksi massa, Kasat Reskrim Polres Tana Toraja menemui perwakilan mahasiswa. Ia menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Nelson.
“Sejak awal, kami sudah berkomitmen untuk mengusut kasus ini secara profesional dan tuntas,” ungkapnya.
Hingga saat ini, proses penyelidikan kasus kematian Nelson Turu Allo masih terus berjalan. Pihak keluarga dan aktivis berharap agar keadilan dapat segera ditegakkan dan kasus ini bisa segera terungkap.