TORUT, PEDOMANINDONESIA – Marta Pare, Ibu dari Anselmus Arfin tak kuasa menahan tangis saat menceritakan saat-saat terkahir dirinya berkomunikasi dengan almarhum sebelum kejadian memilukan tersebut menimpa anaknya. Ia pun berharap pelaku segera di tangkap dan di proses sesuai hukum yang berlaku.
Anselmus Arfin (25) adalah warga sipil asal Lembang Salu Sarre, Kecamatan Sopai, Toraja Utara yang meninggal dunia akibat penembakan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, Rabu, 8 Oktober 2025 pagi.
Anselmus Arfin adalah seorang karyawan PT TJP yang ditembak KKB saat melakukan pengukuran pekerjaan jalan Trans Papua dari Kampung Titigi menuju Distrik Hitadipa.
Kepada wartawan Marta Pare berharap keadilan untuk anaknya. Marta mengungkapkan bahwa Anselmus Arfin adalah tulang punggung keluarga, iya adalah anak pertama dari 6 bersaudara.
“Masih ada 5 adik-adiknya yang harus dia biayai, kami keluarga berharap pihak terkait menangkap dan menindak tegas para pelaku” cerita Marta Pare.
Marta Pare menceritakan jika sehari sebelum kabar memilukan itu datang, dirinya masih sempat berkomunikasi lewat Video Call dengan Anselmus Arfin sehingga dirinya betul-betul tidak menyangka dan dan tidak percaya jika itu adalah komunikasi terakhirnya dengan sang anak tercinta.
Sementara Kepala Lembang Salu Sarre Yunus Rombe yang juga hadir dirumah duka menyampaikan hal sama dengan keluarga.
Yunus Rombe berharap Pihak terkait menangkap dan menindak tegas pelaku yang telah melakukan penembakan yang menyembabkan Anselmus Arfin meninggal dunia.
Saat ini, dirumah duka Anselmus Arfin sejumlah kerabat sudah berkumpul menunggu kedatangan jenazah yang saat ini masih dalam perjalanan dari Papua ke Toraja Utara.
Diperkirakan jenazah akan tiba di Makassar Sore ini selanjutnya dibawa ke Toraja Utara dan diperkirakan tiba di rumah duka Sabtu Dini hari nanti sekitar Pukul 03.00 WITA. (*)